Today is day 93 after Vidio titled The End of Islam viewed by 1000 viewer and no single Indonesian Muslim leaders who deny or angry. Let's not doubt to continue spreading that vidio until Islam vanished from the earth and note the following developments.
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - The fighters of Islam in East Java are
depressed with the stigma in society that all fighters are terrorists. They
experience it every time there is a bomb attack in the country, not least
during a suicide bombing in Police office in Poso few days ago.
"Every time a bomb exploded, leading to the view of society to us,
as jihadists. Although we were not involved, charges as the perpetrators of
terror already attached. No exception when a suicide bomb exploded in Police
Office in Poso, "said Ali Fauzi, the brother of death row Bali Bombing I
Amrozi and Mukhlas, to Surya, Wednesday (06/05/2013).
The son of a Muslim terrorist is not necessarily a terrorist, a terrorist
Islamic brother may not necessarily be a terrorists but a good Muslim in a
short time can turn out to be Islamic terrorists.
It is unjust to suspect Families
of terrorists as potential terrorists due to Islamic terrorists have a
strong relationship with the teachings of Islam and Muhammad who revered as a
prophet but only a fool TERRORIST savage which its proof is in the Quran.
To quell Islamic terrorism to its roots, not only cynical view be
directed to the families of terrorists. For every new terrorism act cynical view must be directed to all the
Muslims who are still willing to defend the teachings of Islam which are stupid
and barbaric.
***
Jangan hanya mujahid diberi stigma teroris tetapi semua Muslim harus MALU
jadi bagian dari Islam, hari ke-93
setelah 1000 viewer.
Hari ini adalah hari ke-93 setelah Vidio berjudul Akhir dari Islam dilihat oleh 1000 viewer dan tidak ada satu pun tokoh Islam Indonesia yang
membantah atau marah. Ayo jangan ragu lagi terus sebarkan vidio tersebut sampai
Islam hilang dari muka bumi dan
perhatikan perkembangan berikut.
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Para mujahid (pejuang Islam) di Jawa Timur
merasa tertekan dengan stigma di masyarakat bahwa semua mujahid adalah teroris.
Itu yang mereka alami setiap kali ada serangan bom di Tanah Air, tak terkecuali
saat terjadi bom bunuh diri Mapolres Poso beberapa hari lalu.
“Setiap ada bom meledak, pandangan masyarakat mengarah ke kami, para
mujahid ini. Meskipun kami tidak terlibat, tuduhan sebagai pelaku teror
telanjur melekat. Tidak terkecuali ketika bom bunuh diri meledak di Mapolres
Poso,” kata Ali Fauzi, adik terpidana mati kasus Bom Bali I Amrozi dan Mukhlas,
kepada Surya, Rabu (5/6/2013).
Anak seorang teroris Islam belum tentu menjadi teroris, adik seorang
teroris Islam belum tentu menjadi teroris tetapi Muslim baik dalam waktu
singkat dapat berubah menjadi teroris Islam.
Tidak adil hanya mencurigai keluarga teroris sebagai bakal teroris karena
teroris Islam punya hubungan yang kuat dengan ajaran Islam dan Muhammad yang dipuja
sebagai nabi padahal hanya TERORIS DUNGU yang BIADAB yang buktinya ada di
Quran.
Untuk menumpas terorisme Islam sampai ke akar-akarnya, pandangan sinis
jangan hanya diarahkan kepada keluarga teroris. Setiap ada aksi terorisme baru pandangan
sinis harus diarahkan kepada semua Muslim yang masih mau mempertahankan ajaran
Islam yang DUNGU dan BIADAB.
No comments:
Post a Comment