Sunday 30 September 2012

Day-37 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, PKS rallied in front of the Embassy of the United States


Today is the 37th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

Along with increasingly expanding awareness of Indonesian community that Muhammad illiterate Arabi who claimed prophet only a stupid savage man, there are still people and Indonesian leaders who exhibit ignorance and barbarity of Islam.

About 3,000 PKS Party sympathizers rallied in front of the Embassy of the United States, Medan Merdeka Selatan Road, Jakarta, Sunday (09/30/2012). They protested the film "Innocence of Muslims" and the practice of blasphemy in the Western world.

Symbolically PKS intends hand over some books on the history of the Prophet Muhammad, to the representatives of the U.S. Embassy in Jakarta include the book "Muhammad" by Karen Armstrong, "The 100 A Ranking Of The Most Influential Persons in History" by Michael S Hart and "Siroh Nabawiyah "by Shaykh Al-Mubarakfury Shafiyyurrahman. PKS wants the U.S. and Western countries understand the figure of the Prophet Muhammad comprehensively and from their own perspective.

Accusing the Americans do not know who the real Muhammad obviously STUPID. The book Six Ways Toward God in English version which clearly explains that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet only a stupid savage man has been published in the United States since December 2011.

If Hidyat Nur Wahid, or anyone from PKS still do not know who the real Muhammad, let's discuss the book Six Paths to God in an open and civilized as I ever did on December 5, 2009 at Paramadina University which afterward broadcast on TV Q-Channel.

The event which was organized by the PKS in front of the U.S. embassy is not to educate and advance the civilization of the nation but fooling and destroy the civilization of the nation. KPS demanded that the U.S. government immediately act firmly against perpetrators of blasphemy of religion. In addition, the double standards of the U.S. government to crack down on religious blasphemy be evaluated. This is obviously stupid and savage demands, blaming other nations while at the time people of Ahmadiyya in Indonesia were killed, PKS keep silence.

Hidayat Nur Wahid, a member of Parliament who leads the event, throwing clumps of white paper to the U.S. Embassy, followed by KH Slamet Effendi Yusuf, representative of Monk community Dwi Wirya, senior PDI-P politician Sabam Sirait, followed by other PKS cadres.

PKS successfully manipulated the Monk Community Dwi Wirya and Sabam Sirait to participate flaunt ignorance and barbarity of Islam throwing something into the area that according to law is the property of the United States. We understand Sabam Sirait is already old but PDI-P Party should give a warning that similar incidents do not recur.

After losing in the election of the Governor of Jakarta, Hidayat Nur Wahid is trying to boost his popularity by doing stupid and barbaric events, lead a demonstration that embarrass our own nation in front of the Americans, while the American ambassador to Indonesia a few days ago has been met with Parliament.

If Hidayat Nur Wahid trying to get sympathy from the people of Indonesia who become more intelligent and civilized and already leaving the ignorance and barbarism of Islam, better ask the author of the book Six Ways Toward God, in an open and civilized explain whether Muhammad illiterate Arab who claimed prophet only a stupid barbarous people.

Let us see whether Hidayat Nur Wahid or PKS, willing to educate and advance the nation, dare for open and civilized discussion about who actualy Muhammad illiterate Arab who claimed prophet.
***

Hari ke-37 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB,
PKS demo di depan Kedutaan AS

Hari ini adalah hari ke-37 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.

Seiring semakin meluaskan kesadaran masyarakat Indonesia bahwa Muhammad Arab huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB, masih ada saja orang-orang dan tokoh Indonesia yang memamerkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.

Sekitar 3.000 simpatisan PKS berdemo di depan gedung Kedubes Amerika Serikat, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (30/9/2012). Mereka memprotes film "Innocence of Muslims" dan praktik penistaan agama di dunia Barat.

Secara simbolik PKS bermaksud memberikan beberapa buku tentang sejarah Nabi Muhammad saw, kepada perwakilan Kedubes AS di Jakarta di antaranya buku "Muhammad" karya Karen Amstrong, "The 100 A Rangking Of The Most Influential Persons in History" karya Michael S Hart dan "Siroh Nabawiyah" karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury. PKS ingin AS dan negara-negara Barat memahami siapa sosok Nabi Muhammad SAW secara komprehensif dan dari sudut pandang mereka sendiri.

Menuduh orang Amerika tidak tahu siapa Muhammad yang sebenarnya jelas DUNGU. Buku Enam Jalan Menuju Tuhan versi bahasa Inggris yang secara gamblang menjelaskan bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB sudah diterbitkan di Amerika Serikat sejak Desember 2011.

Jika Hidyat Nur Wahid atau siapa saja dari PKS masih belum tahu siapa Muhammad yang sebenarnya, mari kita bedah buku Enam Jalan Menuju Tuhan secara terbuka dan beradab seperti yang pernah saya lakukan pada tanggal 5 Desember tahun 2009 di Universitas Paramadina Jakarta yang rekamannya disiarkan melalui TV Q-Channel.

Acara yang digelar oleh PKS di depan Kedutaan AS memang bukan untuk MENCERDASKAN dan MEMAJUKAN bangsa tetapi untuk MENDUNGUKAN dan MEMBIADABKAN bangsa.  PKS menuntut agar Pemerintah AS segera bersikap tegas terhadap pelaku penista agama. Selain itu, standar ganda pemerintah AS dalam menindak penista agama harus dievaluasi. Ini jelas tuntutan DUNGU dan BIADAB, menyalahkan bangsa lain padahal pada waktu orang Ahamdiyah di Indonesia dibunuh PKS BUNGKAM.

Hidayat Nur Wahid, anggota DPR-RI yang memimpin acara melempar gumpalan kertas putih ke arah Kedubes AS, kemudian diikuti oleh KH Slamet Effendi Yusuf, perwakilan Komunitas Biksu Dwi Wirya dan politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait, disusul oleh kader PKS lainnya.

PKS berhasil memperalat Komunitas Biksu  Dwi Wirya dan Sabam Sirait untuk ikut memamerkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam melemparkan sesuatu ke wilayah yang menurut hukum milik bangsa Amerika Serikat. Kita maklum Sabam Sirait sudah tua tetapi PDI Perjuangan harus memberi peringatan agar kejadian serupa tidak terulang.

Setelah kalah menjadi Gubernur Jakarta, Hidayat Nur Wahid masih berusaha mendongkrak popularitasnya dengan melakukan acara yang DUNGU dan BIADAB  memimpin demo yang mempermalukan bangsa sendiri di depan orang Amerika, padahal Dubes Amerika untuk Indonesia beberapa hari yang lalu sudah bertemu dengan DPR.

Jika Hidayat Nur Wahid mau mendapat simpati dari rakyat Indonesia yang sudah semakin cerdas dan beradab dan sudah jauh meninggalkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam, lebih baik meminta penulis buku Enam Jalan Menuju Tuhan, secara terbuka dan beradab menjelaskan apa benar Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi hanya manusia DUNGU yang BIADAB.

Mari kita tunggu apakah Hidayat Nur Wahid atau PKS, mau MENCERDASKAN dan MEMAJUKAN bangsa, BERANI berdiskusi secara terbuka  dan beradab membahas siapa sebenarnya Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi.

Day-36 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, learning the attitude


Today is the 36th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

Stupidity and savagery of Islam exhibited by the State officials increasingly evident. Head of Research and Development Ministry of Education and Culture, Khairil Anwar in Jakarta, Thursday (27/09/2012), said, "The government will remove the subjects of Natural and Social Sciences at the elementary school and replace it with learning the attitude. Religion in the lesson, not only practices of worship to Allah hu Barbar are assessed, but are also assessed whether he likes bullying his friend or does he like to steal?"

This way of thinking was very stupid and very barbaric spectacles measured in education. If students are good at worshiping Allah hu Barbar but ignorant and steal, WHY TEACH worshiping Allah hu Barbar? To the ignorant student and steal better taught NOT ignorant and NOT STEAL without worshiping Allah hu Barbar.

Students should be taught to think critically and openly so as to understand that the ignorant and steal harm others and has the ability to think critically and openly, students will see that worshiping Allah hu Barbar is only a stupid and barbaric ACTIVITY.

Stupid because precious life time better be used to study sciences. Barbaric because worshiping Allah hu Barbar in Arabic betray our own language, facing to the country belongs to Arab while worshiping Allah hu Barbar betray our own country.

The public should ask for accountability of Minister of Education and Culture what he meant to delete the lesson of Natural and Social Sciences, while maintaining a lesson for worshiping Allah hu Barbar, five times a day bowing and prostration lips muttered in Arabic, looking at the land belongs to the Arabs?

If it became clear the desired by the Minister of Education and Culture, Indonesian nation should continue living in stupidity and barbarism of Islam, the public should take bold steps to save the future of this nation.
***

Hari ke-36 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, Pelajaran sikap

Hari ini adalah hari ke-36 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.

KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam yang dipertontonkan oleh Pejabat Negara semakin nampak jelas. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,  Khairil Anwar di Jakarta, Kamis (27/9/2012), mengatakan, “Pemerintah akan menghapus pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial di SD dan menggantinya dengan pelajaran sikap.  Di pelajaran Agama, tidak hanya praktek salat saja yang dinilai, namun dinilai juga apakah dia suka menjahili teman atau apakah dia suka mencuri?”

Ini jalan pikiran yang sangat DUNGU dan sangat BIADAB diukur dalam kacamata pendidikan. Jika murid pandai solat tetapi jahil dan mencuri, KENAPA DIAJARKAN SOLAT? Kepada murid yang jahil dan mencuri lebih baik diajarkan TIDAK JAHIL dan TIDAK MENCURI tanpa SOLAT.

Murid harus diajarkan berfikir kritis dan terbuka sehingga dapat memahami bahwa jahil dan mencuri merugikan orang lain dan dengan mampu berfikir kritis serta terbuka murid akan melihat bahwa SOLAT adalah KEGIATAN DUNGU yang BIADAB.

DUNGU karena waktu hidup yang berharga lebih baik digunakan untuk belajar ilmu pengetahahuan. BIADAB karena SOLAT dalam bahasa Arab menghianati bahasa sendiri, Solat menghadap negeri kepunyaan Arab menghianati Tanah Air sendiri.

Masyarakat luas harus meminta pertanggunjawaban dari Mengeri Pendidikan dan Kebudayaan apa maksud menghapus pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, sementara mempertahankan pelajaran SOLAT, nunggang nunggin lima kali sehari komat kamit dalam bahasa Arab sambil memandang negeri kepunyaan orang Arab?

Jika menjadi jelas yang diingikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah agar bangsa Indonesia terus hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam, sebaiknya masyarakat berani mengambil langkah-langkah menyelamatkan masa depan bangsa ini.

Friday 28 September 2012

Day-35 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, fights between students


Today is the 35th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

Monday (24/9),  fights between students which caused death casualty occurred again. This time between the SMA 6 and SMA 70 in Bulungan area, South Jakarta. The death toll named Alawy, a 15 years old class X student. According to eyewitnesses when the brawl broke out, Alawy were eating curry in the corner Bulungan (gultik). He then fleeing for his life with his friends. But he fell in front of KFC Bulungan and immediately got the blade sickles on his chest. The teen births 1997 then had died.

Two days thereafter, fight among high school students occurred again in the Manggarai area, South Jakarta, killing a student named Deny. Once arrested, the student murder known as AD visited by Minister of Education and Culture, M. Nuh in Police custody South Jakarta, the perpetrator said satisfied with his action. According to M Noah, brawl affair is no longer an issue of the school but has entered into the realm of social problems.

To that incident the Chairman of Golkar Aburizal Bakrie on Thursday (09/27/2012), said, "We're sad, how there were 14 victims of fighting between students. We saw yesterday, there were casualties to the 14, two of whom died within two days , there must be something wrong in education in Indonesia. "

Education in Indonesia is WRONG but should dare to reveal the source of fault. Prior to 1965, there was no religious subjects, and it turned out after the students are taught prostration and bowing five times a day muttered in Arabic, looking at the land of the Arabs, the students not to become a good man but a brave flaunt ignorance and barbarity of Islam.

Look at schools in Indonesia, are now equipped with mosques, house of Allah hu Barbers who since Muhammad the illiterate Arab claimed prophet still alive, been a place to warm up before committing robbery to tribes in Arabian peninsula. After Friday worship, they were shouting Allah hu Barbar, Allah hu Barbar, Allah hu Barbar while brandishing swords then advanced to rob and kill. The spirit of Satan that is in MOSQUE still lives today, not surprisingly, on Friday a few weeks ago the U.S. embassy in Jakarta were closed in anticipation, Muslims become crazy due to Allah hu Barbar after Friday prayers.

The idea of ​​former Vice President Jusuf Kalla to turn mosque into kindergarten needs to be realized soon and mosques that exist in schools should be transformed into Gallery of Arts for the students can be brought into the civilized peaceful world  away from ignorance and barbarism of Islam.

Before issuing instructions to change the mosque at school SANGGAR ARTS, Minister of Education and Culture should dare to discuss openly and civilized that the mosque is the house of Allah hu Barbar not God but SATAN, because only the SATAN who instigated and ordered the killing.
***

Hari ke-35 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tawuran antar pelajar

Hari ini adalah hari ke-35 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.

Senin (24/9), tawuran antara pelajar yang merenggut korban jiwa kembali terjadi. Kali ini antara SMA 6 dan SMA 70 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Korban tewas bernama Alawy, siswa kelas X berusia 15 tahun. Menurut saksi mata ketika tawuran pecah, Alawy sedang makan gulai di tikungan Bulungan (gultik). Dia lantas lari menyelamatkan diri bersama teman-temannya. Tetapi dia terjatuh di depan KFC Bulungan dan langsung mendapat sabetan celurit di dadanya. Remaja kelahiran 1997 itu pun meninggal dunia.

Dua hari berikutnya tawuran antara pelajar SMA terjadi lagi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan memakan korban yang bernama Deny.  Setelah ditangkap polisi, pelaku pembunuhan yaitu pelajar yang berinitial AD dijenguk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh di  tahanan Polres Jakarta Selatan dan mengatakan puas dengan aksinya.  Menurut M Nuh, urusan tawuran ini tidak lagi menjadi masalah sekolah tetapi telah masuk ke dalam wilayah permasalahan sosial.

Atas peristiwa tersebut Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie Kamis (27/9/2012) mengatakan, "Kita bersedih, bagaimana ada 14 korban tawuran antar siswa. Kita melihat kemarin, ada korban ke-14, dua di antaranya meninggal dalam kurun waktu dua hari, pasti ada yang salah dalam pendidikan di Indonesia.”

Pendidikan di Indonesia memang SALAH tetapi harus berani mengungkap sumber salahnya. Sebelum tahun 1965 tidak ada mata pelajaran agama dan ternyata setelah para siswa diajarkan nunggang-nungging lima kali sehari komat kamit bahasa Arab sambil memandang negeri orang Arab, para siswa bukan  menjadi manusia yang baik tetapi menjadi berani memamerkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.

Lihat di sekolah-sekolah di Indonesia, sekarang dilengkapi dengan MESJID, rumah Allah hu Barbar yang sejak Muhammad Arab buta huruf mengaku nabi masih hidup dijadikan tempat pemanasan sebelum melakukan perampokan kepada suku-suku di jajirah Arab. Setelah solat Jumat, mereka berteriak Allah hu Barbar, Allah hu Barbar, Allah hu Barbar sambil mengacungkan pedang lalu maju merampok dan membunuh. Semangat Setan yang ada di MESJID masih hidup hingga sekarang, tidak heran hari Jumat beberapa minggu lalu Keduataan Amerika Serikat di Jakarta ditutup mengantisipasi, Muslim menjadi kesetanan Allah hu Barbar setelah solat Jumat.

Gagasan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengubah Mesjid menjadi Taman Kanak-kanak perlu segera diwujudkan dan Mesjid yang ada di sekolah-sekolah harus segera diubah menjadi SANGGAR SENI agar para siswa dapat di bawa ke dalam dunia BERPERADABAN DAMAI jauh dari KEDUNGUAN dan KEBIADABAN  Islam.

Sebelum mengeluarkan instruksi mengubah Mesjid di sekolah menjadi SANGGAR SENI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan harus berani membahas secara terbuka dan beradab bahwa Mesjid adalah rumah Allah hu Barbar yang bukan Tuhan melainkan SETAN karena hanya SETAN yang menghasut dan memerintahkan membunuh.

Thursday 27 September 2012

Day-34 awakening awareness, Muhammad only a dumb savage man, Tax and Zakat


Today is the 34th day after confirmation by Minister of CIT (by not answering questions) spread the news that Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, according to the Koran only a fool savage man, does not violate the ITE-Law and broadly appeal that Islam should be removed gradually from Indonesia through peaceful means, untill today no one protested. Even on August 27 Minister of Law and Human right said discourse on the internet should be faced with as well argued to healthy democratic.

Thursday (27/09/2012) PKS faction in the House of Representatives led by Hidayat Nur Wahid met with Central Board of NU in Jalan Kramat Raya, Central Jakarta, among others, supported the call of NU to boycott tax payments.

The previous day, Wednesday, September 26, 2012, CEO of the Zakat House, Nur Efendi, signed a cooperation agreement with the Post Office to ease payment zakat, infak, charity, sacrifice and funds. Rumah Zakat has expected the funds managed increased from Rp 146 billion last year to Rp 1 trillion this year. Nur Effendi explained, "If we can absorb these funds well, we can assist the government in poverty reduction programs."

This development must alerted the government and the public in order to see the problem clearly and to take appropriate action for the benefit of the nation. We should not allow the nation be dragged into the ignorance and barbarity of Islam.

Boycott paying taxes should be defined as treason and the perpetrators must be processed according to the applied law . That there are Muslim leaders even Islamic party in Indonesia did rebellion is not new, there have been recorded in the history of independent Indonesia.

Meanwhile the collection of Zakat among others by Zakat House must be explained to the community that those who pay Zakat means support the spreading and the preserving the stupidity  and savagery of Islam and more critical these activities should be suspected as a FRAUD.

Following is the ignorant and barbaric verse made by Muhammad illiterate Arab who claimed prophet which used as the basis for zakat collection.

9:60. Zakat expenditures are only for the poor and for the needy and for those employed to collect [zakat] and for bringing hearts together [for Islam] and for freeing captives [or slaves] and for those in debt and for the cause of Allah and for the [stranded] traveler - an obligation [imposed] by Allah . And Allah is Knowing and Wise.

According to that verse, only a portion of the zakat funds collected are used for the poor because the others part are used for the benefit of deploying and maintaining the teachings of Muhammad an stupid and barbaric illiterate Arab who claimed to prophet.

While some of the zakat funds collected are used to pay the living cost of the zakat management. Look at the Zakat House targets, increase income of 146 billion to 1 trillion means increased 6.6 times, means that the earning of management of Rumah Zakat will increase 6.6 times, means with that increase is not just a handful of people get paid their living but make them become rich.

Compare with social activities undertaken by civilized society ​​through Foundation. Fund of foundation collected from donations from people who are already rich and the management not living out of funds collected for the they are already rich. Compare this with the charity-run by TV and Newspapers management, all funds go to charity, not a penny used to finance the life of management because their life is already guaranteed by the company.

That there is rule in verse made by Muhammad illiterate Arab who claimed prophet, that the management has the right to partially zakat fund collected showed that zakat not building civilization but spreading savagery due to prone to manipulation.

What is said by CEO Zakat House that zakat overcome poverty just masturbation. From the time Muhammed illiterate Arab, still alive till now never happen Zakat reduce poverty, what realy happen just sustaining POVERTY due to letting people continue to live in ignorance and savagery Islami.

The government through the Directorate General of Taxation should dare to explain to the people the difference between the tax that build CIVILIZATION and zakat which spreading the  savagery. Let us make the public aware that obedience paying taxes means help to build civilization while paying zakat means support the spreading of ignorance and barbarity of Islam and to those who do not understand the differences in taxes and zakat must be encouraged to an open and civilized discussion.
***

Hari ke-34 bangkitnya kesadaran Muhammad hanya manusia DUNGU yang BIADAB, Pajak dan Zakat

Hari ini adalah hari ke-34 sesudah ada konfirmasi dari Menkominfo (dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan) menyebarluaskan berita bahwa Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, menurut Alquran hanya manusia DUNGU yang BIADAB, tidak melanggar UU ITE dan himbauan secara luas agar Islam dihapus secara bertahap dari Indonesia melalui jalan damai, hingga hari ini tidak ada yang protes. Bahkan pada tanggal 27 Agustus Menkumham mengatakan wacana di internet harus dihadapi dengan wacana juga untuk menyehatkan demokrasi.

Kamis (27/9/2012) Fraksi PKS di DPR dipimpin oleh Hidayat Nur Wahid melakukan pertemuan dengan PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, antara lain mendukung seruan NU melakukan boikot pembayaran Pajak.

Sehari sebelumnya, Rabu, 26 September 2012, CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kantor Pos untuk pembayaran zakat, infak, sedekah, dan dana kurban. Diharapkan dana yang dikelola Rumah Zakat meningkat dari Rp 146 miliar tahun lalu menjadi Rp 1 triliun tahun ini. Nur Efendi menjelaskan, “Kalau dana ini bisa kita serap dengan baik, kita bisa membantu program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan.”

Perkembangan ini harus diwaspadai oleh pemerintah dan masyarakat agar dapat melihat persoalannya dengan jelas lalu mengambil tindakan yang tepat untuk kepentingan bangsa dan negara. Kita tidak boleh membiarkan bangsa dan negara diseret masuk ke dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam.

Boikot membayar Pajak harus ditegaskan sebagai MAKAR dan pelakunya harus diproses menurut hukum yang berlalu. Bahwa ada tokoh Islam bahkan partai Islam di Indonesia melakukan MAKAR bukan hal baru, sudah ada dicatat di dalam sejarah Indonesia Merdeka.

Sedangkan kegiatan pengumpulan Zakat yang antara lain dilakukan oleh Rumah Zakat harus dijelaskan kepada masyarkat bahwa mereka yang ikut membayar Zakat berarti ikut menyebarkan dan melestarikan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam dan lebih kritis lagi kegiatan tersebut harus dicurigai sebagai PENIPUAN.

Berikut ini ayat DUNGU dan BIADAB dari Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi yang digunakan sebagai dasar pengumpulan pajak.

9:60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Menurut ayat itu, hanya sebagian dari dana zakat yang dikumpulkan digunakan untuk orang miskin karena sebagian lainnya digunakan untuk kepentingan menyebarkan dan mempertahankan ajaran Muhammad Arab buta huruf DUNGU dan BIADAB yang mengaku nabi.

Sedangkan sebagian lagi dari dana zakat yang dikumpulkan digunakan untuk membiayai hidup pengurus zakat. Lihat target Rumah Zakat, meningkatkan pemasukan dari 146 milyar menjadi 1 triliyun artinya meningkat 6,6 kali, artinya pendapatan pengurus Rumah Zakat akan meningkat 6,6 kali, artinya dengan peningkatan tersebut bukan hanya sekedar membiayai hidup segelintir orang tetapi membuat mereka menjadi kaya.

Bandingkan dengan kegiatan sosial yang dilakukan oleh masyarakat BERADAB yang dilakukan melalui Yayasan. Dana Yayasan adalah sumbangan dari orang yang sudah kaya dan para pengurusnya tidak hidup dari dana yang berhasil dikumpulkan karena meraka sudah kaya.  Bandingkan dengan dana  amal yang dikelola Manajemen TV dan Surat Kabar, semua dana yang masuk digunakan untuk amal, tidak ada sepeser pun digunakan untuk membiayai hidup pengurus karena hidup pengurus sudah dijamin oleh perusahaan.

Adanya ketentuan dalam ayat buatan Muhammad Arab buta huruf yang mengaku nabi, bahwa pengurus zakat berhak atas sebagian dana zakat yang dikumpulkan menunjukkan bahwa zakat tidak membangun peradaban tetapi menyebarkan KEBIADABAN karena rawan manipulasi.

Apa yang dikatakan CEO Rumah  Zakat bahwa Zakat mengatasi kemiskinan hanya ONANI. Dari sejak Muhammad Arab buta huruf mengaku nabi masih hidup hingga sekarang tidak pernah terjadi Zakat mengurangi kemiskinan tetapi yang terjadi MELESTARIKAN KEMISKINAN karena membiarkan  masyarakat terus hidup dalam KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islami.

Seharusnya pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak berani menjelaskan kepada masyarakat perbedaan antara pajak yang membangun PERADABAN  dengan zakat yang menebarkan KEBIADABAN. Mari kita sadarkan masyarakat bahwa taat membayar Pajak berarti ikut membangun peradaban sedangkan membayar zakat ikut menyebarkan KEDUNGUAN dan KEBIADABAN Islam dan kepada yang belum paham perbedaan pajak dan zakat kita ajak diskusi secara terbuka dan beradab.